Jelang libur hari raya lebaran, kaum urban yang tinggal di kota-kota besar mempunyai kebiasaan unik untuk pulang kampung atau yang biasa dikenal dengan sebutan mudik. Berbagai sarana transportasi digunakan untuk dapat segera melepas rindu dengan keluarga tercinta, tak ayal lalu lintas jalur-jalur mudik pun akan macet bahkan kadang hal ini pun diikuti dengan naiknya angka kecelakaan.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan kecelakaan, salah satunya adalah pengemudi yang mengantuk. Untuk menghindari hal tersebut, Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, praktisi kesehatan tidur dari Clinic RS. Mitra Kemayoran menyarankan untuk menabung tidur sebelum mudik yaitu untuk orang dewasa 7,5-8,5 jam, sedangkan pada remaja atau dewasa muda 8,5-9,25 jam.
Menurut Dr. Andreas mengungkapkan pengendara sering kali menganggap dirinya masih terjaga penuh dan tidak tahu bahwa kantuk sudah membahayakan diri dan penumpang yang menjadi tanggung jawabnya. Karena mengemudi dengan keadaan mengantuk sama berbahayanya dengan mengemudi dalam keadaan mabuk.
Pula Dr. Andreas mengingatkan agar kita mengenali tanda-tanda kantuk yang dapat membahayakan, yaitu antara lain kehilangan konsentrasi, sering mengerjapkan mata, atau mata terasa berat. Pikiran menerawang, sulit mengingat apa-apa yang telah dilewati atau melewatkan beberapa rambu atau lampu lalu lintas, merasa lelah dan mudah terpancing emosi.
Tanpa sadar ketika kita sedang mengemudi kita sedang bertanggung jawab terhadap nyawa sendiri maupun nyawa orang lain. Untuk itu kita harus bertindak bijaksana dan tidak menyepelekan teguran-teguran tentang keselamatan mengemudi.
Sumber : kompas/vina